Kriteria
perbuatan baik atau buruk yang akan diuraikan di bawah ini sebatas berbagai
aliran atau faham yang pernah dan terus berkembang sampai saat ini.
Ø Ajaran
Agama
Agama merupakan hal yang tepat untuk memberikan orientasi
moral. Pemeluk agama menemukan orientasi dasar kehidupan dalam agamanya. Akan
tetapi agama itu memerlukan ketrampilan etika agar dapat memberikan orientasi.
Orang agama mengharapkan agar ajaran agamanya rasional. Ia tidak puas mendengar
bahwa Tuhan memerintahkan sesuatu, tetapi ia juga ingin mengerti mengapa Tuhan
memerintahkannya. Etika dapat membantu menggali rasionalitas agama.
Ø Adat
Istiadat
Dari
asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang bearti adat
istiadat/ kebiasaan yang baik. Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan yang
buruk, tentang hak dan kewajiban moral. Etika juga dapat diartikan sebagai
kumpulan asas / nilai yang berkenaan dengan akhlak, nilai yang mengenai yang
benar dan salah yang dianut masyarakat.
Ø Kebahagiaan
(Hedonisme)
“Tingkah
laku atau perbuatan yang melahirkan kebahagiaan dan kenikmatan/kelezatan”. Ada
tiga sudut pandang dari faham ini yaitu:
1. Hedonisme
individualistik/egostik hedonism yang menilai bahwa jika suatu keputusan baik
bagi pribadinya maka disebut baik, sedangkan jika keputusan tersebut tidak baik
maka itulah yang buruk.
2. Hedonisme
rasional/rationalistic hedonism yang berpendapat bahwa kebahagian atau
kelezatan individu itu haruslah berdasarkan pertimbangan akal sehat.
3. Universalistic
hedonism yang menyatakan bahwa yang menjadi tolok ukur apakah suatu perbuatan
itu baik atau buruk adalah mengacu kepada akibat perbuatan itu melahirkan
kesenangan atau kebahagiaan kepada seluruh makhluk.
Ø Bisikan Hati (Intuisi)
Bisikan hati
adalah “kekuatan batin yang dapat mengidentifikasi apakah sesuatu perbuatan itu
baik atau buruk tanpa terlebih dahulu melihat akibat yang ditimbulkan perbuatan
itu”. Faham ini merupakan bantahan terhadap faham hedonisme. Tujuan utama dari
aliran ini adalah keutamaan, keunggulan, keistimewaan yang dapat juga diartikan
sebagai “kebaikan budi pekerti”.
Ø Pragmatisme
Aliran
ini menititkberatkan pada hal-hal yang berguna dari diri sendiri baik yang
bersifat moral maupun material. Yang menjadi titik beratnya adalah pengalaman,
oleh karena itu penganut faham ini tidak mengenal istilah kebenaran sebab
kebenaran bersifat abstrak dan tidak akan diperoleh dalam dunia empiris.
Ø Evolusi
Paham ini
berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini selalu (secara
berangsur-angsur) mengalami perubahan yaitu berkembang menuju kearah
kesempurnaan. Dengan mengadopsi teori Darwin, Alexander mengungkapkan bahwa nilai moral harus selalu
berkompetisi dengan nilai yang lainnya, bahkan dengan segala yang ada di alam ini, dan nilai
moral yang bertahanlah yang dikatakan dengan baik, dan nilai-nilai yang tidak
bertahan dipandang sebagai buruk.
Ø Utilitarianisme
Aliran ini menitikberatkan
utilitas atau hasil yang diharapkan dari keputusan untuk menentukan apa yang
"benar" untuk dilakukan, didasarkan pada konsekuensi atau hasil yang
diperkirakan dari sebuah keputusan. Konsekuensi dari sebuah keputusan dipakai
untuk mengukur kelayakan moral suatu tindakan, sehingga prinsip etikanya
didefinisikan berdasarkan konsekuensi atau hasil yang diharapkan.
Ø Marxisme
Berdasarkan
“Dialectical Materialsme” yaitu segala sesuatu yang ada dikuasai oleh keadaan
material dan keadaan material pun juga harus mengikuti jalan dialektikal itu.
Aliran ini memegang moto “segala sesuatu jalan dapatlah dibenarkan asalkan saja
jalan dapat ditempuh untuk mencapai sesuatu tujuan”. Jadi apapun dapat
dipandang baik asalkan dapat menyampaikan/menghantar kepada tujuan.
Ø Eudaemonisme
Prinsip
pokok faham ini adalah kebahagiaan bagi diri sendiri dan kebahagiaan bagi orang
lain. Menurut Aristoteles, untuk mencapai eudaemonia ini diperlukan 4 hal yaitu
1. Kesehatan,
kebebasan, kemerdekaan, kekayaan dan kekuasaan
2. Kemauaan
3. Perbuatan
baik
4. Pengetahuan
batiniah
Ø Komunisme
Paham
Komunisme adalah sebuah ideologi. Paham
komunisme adalah paham yang merupakan sebagai bentuk reaksi atas perkembangan
masyarakat kapitalis yang merupakan produk masyarakat liberal. Penganut faham ini berasal dari
Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels,
sebuah manifes politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848
teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas
(sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi
salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.
sumber : mkusuma.staff.gunadarma.ac.id
sumber : mkusuma.staff.gunadarma.ac.id
0 comments:
Post a Comment