APA ITU BATIK?
Banyak orang menyebut kata batik
pada sebuah pakaian yang bermotif parang, kawung, mega mendung dan lain-lain.
Sebenarnya, batik merujuk pada metode pembuatan bahan kain menggunakan lilin
dan teknik perintang warna. Nah, apabila kain nggak dibuat dengan metode
tersebut, maka tidak bisa dikatakan batik, melainkan print tekstil dengan motif seperti batik.
Batik Jogjakarta
Ciri : Memiliki dasar warna putih dan
hitam, dengan motif batik putih, biru /tua atau cokelat soga (kekuningan)
Kisahnya : Batik jogja masuk kedalam kategori
batik kedalaman. Batik ini mulai dikenal pada masa kerajaan Mataram I. Pada
zaman tersebut, batik hanya di pakai sebagai bahan pakaian untuk kalangan
keluarga keratin, yang lama-kelamaan ditiru oleh rakyatnya. Motif batik jogja
kaya banget akan makna dan sangat di pengaruhi oleh budaya Hindu-Jawa. Ragam
batiknya yang terkenal adalah motif parang, sido asih, kawung, sekar jagad dan
truntum.
Motif Truntum : memiliki motif seperti bunga-bunga atau binang yang bertaburan di langit.
Ini merupakan symbol cinta yang tulus, tanpa syarat dan terus berkembang. Motif
ini biasanya di pakai oleh orangtua pengantin di hari pernikahan adat jawa.
Batik Cirebon
Ciri : Warna batiknya cerah khas batik
pesisir dan sebagian dasar kain biasanya di biarkan kosong. Untuk motif,
biasanya memadukan unsure flora dan fauna.
Kisahnya : Adanya percampuran budaya antara
masyarakat Cirebon dan para pedagang dari Cina, Arab dan Belanda berabad-abad
lalu, melahirkan batik berwarna terang dan cerah. Detailnya pun beraneka ragam.
Motif batik yang terkenal di Cirebon antara lain adalah paksi naga liman,
puteri cina dan mega mendung. Nah, batik-batik indah Cirebon ini kebanyakan di
produksi di desa Trusmi. Jadi jangan lupa kalau ke Cirebon, mampir ke desa
batik yang sudah ada sejak berabad-abad lalu tersebut.
Motif Mega Mendung : Garis lengkung yang beraturan dalam batik ini membawa symbol kehidupan
manusia. Selalu berubah, berkembang mencari jati diri, hingga akhirnya kembali
kepada Sang pencipta. Motif ini juga menjadi ikon koya Cirebon.
Batik Lasem
Ciri : Merah adalah ciri khas batik ini.
Warna merahnya yang menyerupai warna darah ayam, tidak ditemukan di daerah
lain.
Kisahnya : Belum banyak yang tahu bahwa kita
punya batik keren di Lasem, sebuah daerah di perbatasan Jawa Timur dan Jawa
Tengah. Batik ini banyak di pengaruhi oleh budaya Tionghoa. Lasem hanya
menghasilkan batik tulis. Para pembatiknya pun kebanyakan berusia di atas 50
tahun. Mereka membatik tanpa pola alias langsung di kerjakan di atas kain.
Motif batik yang terkenal di Lasem adalah baik tiga negeri, watu pecah/krecak,
sekar jagad serta latohan.
Motif Watu pecah/Krecak : Konon, motif ini terinspirasi oleh peristwa pembuatan jalan
Deandels. Dalam pembangunan jalan tersebut, rakyat Indonesia dipaksa kerja dari
pagi sampai malam untuk memecahkan batu-batu krecak.
Batik Madura
Ciri : Batik Madura memiliki motif yang
besar dan sederhana. Warna-warnanya terang menyala dan berani, khas batik
pesisir. Nah, Madura lah yang paling berani mengkombinasikan warna-wana terang
pada batiknya.
Kisahnya : batik Madura sudah ada sekitar abad
ke-16. Awalnya batik tersebut diperkenalkan oleh Adapti Pemakasan, Raden Ismail.
Kalau ke Madura, jangan lupa mampir ke sentra batik yang ada di tanjung bumi,
Sumenep dan Pemakasan. Motif batik Madura yang terkenal di carcena, sisik serta
amparan. Seiring perkembangan zaman lahirlah motif baru, yaitu cahaya dan
junjung derajat.
Motif Cahaya : Batik dengan warna hijau ngejreng,
cokelat dan putih. Yang berani memadukan warna-warna kontras ini memang
menggambarkan cahaya matahari bersinar terang..
Batik Kalimantan
Ciri : Tampilannya variatif dengan
warna-warna yang eye catching
Kisahnya : Tidak Cuma tenun ikat Sambas yang
terkenal di Kalimantan, tetapi juga kain batiknya. Motif kain batik daerah ini
pun tidak kalah menarik. Kalimantan Selatan terkenal dengan motif sasirangan.
Sedangkan kain batik motif benang bintik beken di Kalimantan Tengah. Sementara
batik yang umum adalah batang garing, Mandau, burung enggang serta balanga.
Motif Dayak Kenya : nggak asing dengan motif ini batik ini ? ya, ukiran seperti semak belukar
yang menhiasi memang khas suku Dayak Kenyah. Motif tersebut juga melambangkan
persaudaraan suku dayak.
0 comments:
Post a Comment