1.
E-Learning
Pendidikan adalah usaha
sadar dan sistematis, yang dilakukan orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk
mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan
(Achmad Munib, 2004). Oleh karena itu pendidikan diharapkan
benar-benar diarahkan untuk menjadikan peserta didik mampu mencapai proses pendewasaan dan kemandirian. Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki pengaruh yang sangat besardalam
berbagai bidang kehidupan manusia. Pendidikan sebagai salah satu bagian yang
tidak terpisahkan dari proses pendewasaan
manusia tentu di satu sisi memiliki andil yang besar bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut, namun di sisi lain pendidikan juga perlu
memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu mencapai tujuannya
secara efektif dan efisien.
Guna meningkatkan
efektivitas dan efisiensi pembelajaran, perlu dikembangkan berbagai model
pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Hal ini perlu dilakukan agar proses
pembelajaran tidak terkesan kurang menarik,
monoton dan membosankan sehingga akan menghambat terjadinya transfer of
knowledge. Oleh karena itu peran media dalam proses pembelajaran menjadi
penting karena akan menjadikan proses pembelajaran tersebut menjadi lebih bervariasi dan tidak membosankan. Pada hakikatnya proses pembelajaran merupakan proses komunikasi atau penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan berupa materi pelajaran yang dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi baik verbal (kata-kata dan tulisan) maupun nonverbal. Pesan inilah yang akan ditangkap oleh peserta didik sebagai sebuah pengetahuan, keterampilan maupun nilai-nilai yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Agar pesan tersebut tersampaikan secara efektif tentu membutuhkan sarana atau media yang memadai.
Gambar 1. Piramida Pembelajaran
Penelitian Eyler dan Giles (dalam
Widharyanto, 2003) membuktikan bahwa keefektifan pembelajaran dipengaruhi oleh
media yang digunakan pengajar. Mereka menemukan bahwa
model pembelajaran yang letaknya paling atas dalam kerucut, yakni pembelajaran yang hanya melibatkan symbol-simbol
verbal melalui sajian teks adalah pembelajaran yang menghasilkan tingkat abstraksi paling
tinggi. Pembelajaran yang paling efektif adalah pembelajaran
yang berada pada dasar kerucut, yakni terlibat langsung dengan pengalaman pengalaman belajar
yang bertujuan. Tingkat abstraksi pada model pembelajaran ini sangat rendah
sehingga memudahkan pelajar dalam menyerap pengetahuan dan keterampilan baru.
Ponsel merupakan suatu terobosan teknologi infomasi yang berkembang sangat pesat.
Dapat dipastikan hampir semua kalangan masyarakat memiliki ponsel yang berukuran kecil tersebut sehingga dapat dibawa kemana
saja dengan mudah. Seiring dengan perkembangan software pendukung yang semakin meningkat maka semakin canggih pula
fitur-fitur yang dapat disediakan oleh ponsel.
Pemanfaatan ponsel sudah tidak
berkembang tidak hanya sebagai alat yang hanya dipergunakan untuk komunikasi
saja, melainkan juga sangat dimungkinkan untuk digunakan sebagai salah satu alternatif
dalam pemilihan media pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran matematika.
Salah satunya yaitu pembelajaran berbasis E-Learning.
Beragam definisi dapat ditemukan untuk e-learning. Victoria L. Tinio, misalnya, menyatakan bahwa
e-learning meliputi pembelajaran pada semua tingkatan, formal maupun nonformal, yang menggunakan jaringan komputer (intranet maupun ekstranet) untuk pengantaran bahan ajar, interaksi, dan/ataufasilitasi. Untuk pembelajaran
yang sebagian prosesnya berlangsung dengan bantuan jaringan internet sering disebut sebagai online learning. Definisi yang lebih luas dikemukakan pada working paper SEAMOLEC, yakni e-learning adalah pembelajaran melalui jasa elektronik. Meski beragam definisi namun pada dasarnya disetujui bahwa
e-learning adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi. Internet-based learning atau web-based learning dalam bentuk
paling sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi pembelajaran. Cara ini memungkinkan pembelajar mengakses sumber belajar
yang disediakan oleh narasumber atau fasilitator kapanpun dikehendaki. Bila diperlukan dapat pula disediakan mailing list khusus untuk situs pembelajaran tersebut
yang berfungsi sebagai forum diskusi (Haryanto, 2008).
1.1
Pengertian
E-learning Menurut Para Ahli
·
Istilah “e” atau singkatan dari elektronik dalam
e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan
untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik
internet. (Purbo, 2002)
·
E-learning merupakan penyampaian informasi,
komunikasi, pendidikan, pelatihan secara on-line. E-learning tidak berarti
menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model
belajar tersebut melalui pengayaan content dan pengembangan teknologi
pendidikan. (Cisco, 2001)
·
E-learning merujuk pada penggunaan teknologi
internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan. (Rosenberg, 2001)
2.
Pengertian Media Pembelajaran
- Menurut
Depdiknas (2003) istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk
jamak dari “medium” yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar.
Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari
sumber informasi kepada penerima informasi. Proses belajar mengajar pada
dasarnya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan
dalam pembelajaran disebut media pembelajaran. Media pembelajaran
merupakan bagian dari sumber belajar yang merupakan kombinasi antara
perangkat lunak (bahan belajar) dan perangkat keras (alat belajar).
- Sementara,
Marshall McLuhan (dalam Oemar Hamalik, 2003: 201) berpendapat bahwa media
adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain
yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia. Sesuai dengan rumusan
ini, media komunikasi mencakup surat-surat, televisi, film dan telepon,
bahwa jalan raya dan jalan kereta api merupakan media yang memungkinkan.
- Adapun
Djamarah dan Aswan (2002: 136) mendefinisikan media sebagai alat bantu apa
saja yang dapat dijadikan sebagai wahana penyalur informasi belajar atau
penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam konteks media
sebagai sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan
manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan peserta didik
memperoleh pengetahuan dan ketrampilan.
Pada hakikatnya
berbagai batasan yang dikemukakan di atas mengandung pengertian
dasar yang sama. Dalam berkomunikasi
kita membutuhkan media atau sarana. Secara umum
makna media adalah apa saja yang dapat
menyalurkan informasi dari sumber Informasi ke penerima informasi. Jadi media
pembelajaran merupakan “perangkat lunak” (Software) yang
berupa pesan atau informasi pendidikan
yang disajikan dengan memakai suatu peralatan bantu (Hardware) agar
pesan/informasi tersebut dapat sampai kepada mahasiswa. Di sini jelas bahwa
media berbeda dengan peralatan tetapi keduanya merupakan unsur-unsur yang saling
terkait satu sama lain dalam usaha menyampaikan pesan/informasi pendidikan
kepada mahasiswa.
2.1 Manfaat Media Pembelajaran
Setiap
materi pembelajaran mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi
ada bahan pembelajaran yang tidak memerlukan media pembelajaran, tetapi di sisi
lain ada bahan pembelajaran yang memerlukan media pembelajaran. Secara umum,
manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara pengajar
dan pelajar sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi
secara khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci. Kemp dan Dayton
(dalam Depdiknas, 2003) mengidentifikasikan beberapa manfaat media dalam
pembelajaran yaitu :
1. Penyampaian materi
pelajaran dapat diseragamkan.
2. Proses pembelajaran
menjadi lebih jelas dan menarik
3. Proses pembelajaran menjadi
lebih interaktif
4. Efisiensi dalam
waktu dan tenaga
5. Meningkatkan
kualitas hasil belajar siswa
6. Media memungkinkan
proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
Selain beberapa manfaat media seperti
yang dikemukakan di atas, masih terdapat
beberapa manfaat praktis. Manfaat
praktis media pembelajaran tersebut adalah :
1. Media dapat membuat
materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkret
2. Media juga dapat
mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu
3. Media dapat membantu
mengatasi keterbatasan indera manusia.
0 comments:
Post a Comment